Senin, 26 Desember 2016

Ekspor-Impor



Pengertian Ekspor Impor
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas pertanian dan perikanan di indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan tarif (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan produk yang berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi. Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor, yang membatasi jumlah produk yang dapat dimpor. Jenis hambatan perdagangan seperti ini bahkan lebih membatasi dibandingkan tarif, karena secara eskpilit menetapkan batas jumlah yang dapat dimpor.
Prosedur Ekspor Impor
dimulai saat eksportir mempersiapkan barang yang akan diekspor dengan dilakukan packaging, stuffing ke kontainer hingga barang siap untuk dikirim. Setelah barang siap dan sudah ada jadwal kapal yang akan mengangkut barang tersebut, eksportir dapat mengajukan dokumen kepabeanan yang dikenal dengan Pemberitahuan Barang Ekspor (PEB). PEB tersebut berisi data barang ekspor diantaranya :
  • Data Eksportir
  • Data penerima barang
  • Data Customs Broker (bila ada)
  • Sarana pengangkut yang akan mengangkut
  • Negara Tujuan
  • Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang menyertai, No kontainer yang dipakai.
Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan persetujuan Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang selanjutnya bisa dimuat ke kapal atau sarana pengangkut menuju negara tujuan.
Setiap dokumen PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara bukan pajak yang dapat dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai setempat. Untuk besaran pajak ekspor setiap barang juga berbeda-beda ditentukan dengan keputusan menteri keuangan.
Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri tergantung akan barangnya. misalnya untuk barang yang berupa kayu, kayu yang diekspor memerlukan dokumen Laporan Surveyor, endorsement dari Badan Revitalisasi Industri Kayu, untuk barang lain yang berupa barang tambang juga ada yang mensyaratkan untuk menggunakan laporan surveyor.
Untuk beberapa barang yang termasuk kategori limbah ada yang menggunakan kuota. Untuk barang berupa beras disyaratkan apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi dan ada ijin dari BULOG. Namun banyak juga ekspor yang tanpa persyaratan atau ijin dari instansi terkait, misalnya ekspor sepeda, plastik, sirup, sepatu, kabel, besi, baja, mainan plastik, dan yang lain.
Pengertian Prosedur Ekspor barang pada umumnya adalah kegiatan mengeluarkan / mengirim barang ke luar negeri, biasanya dalam jumlah besar untuk tujuan perdagangan, dan melibatkan Custom (Bea Cukai) baik di negara asal maupun negara tujuan. Bea Cukai bertugas sebagai pengawas keluar masuknya / lalu lintas barang dalam suatu negara.
Bagaimana dengan prosedur Ekspor atau mekanisme jika Anda akan melakukan ekspor dari Indonesia ke luar negeri ? Berikut langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam proses ekspor :
  1. Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor tersebut termasuk barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan pembatasan, atau barang yang bebas diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat di www.insw.go.id
  2. Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke negara tujuan ekspor.
  3. Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem pembayaran, menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya Anda mempersiapkan barang yang akan Anda ekspor dan dokumen-dokumennya sesuai kesepakatan dengan buyer.
  4. Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai) dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) beserta dokumen pelengkapnya.
  5. Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan diterbitkan dokumen NPE (Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE, maka secara hukum barang Anda sudah dianggap sebagai barang ekspor.
  6. Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan moda transportasi udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.
  7. Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF)
  8. Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau pembayaran di akhir
Ekspor Barang ke luar negeri mempunyai prospek yang cukup menjanjikan khususnya di bidang agrobisnis, Apalagi Prosedur Ekspor cukup mudah. Wilayah indonesia yang kaya dengan alam dan mineral berpotensi untuk menyerap banyak lapangan kerja. Namun alangkah baiknya jika Anda melakukan Ekspor barang yang sudah jadi sehingga nilai ekonomisnya lebih tinggi dibanding bahan mentah. Untuk kemudahan Anda kami menyediakan jasa pengurusan ekspor. Dengan menggunakan jasa HSH Anda bisa fokus terhadap Usaha Anda tanpa direpotkan dengan urusan ekspor yang memakan waktu dan pikiran. Hubungi kontak kami sekarang untuk menggunakan Jasa Pengurusan Ekspor kami.
Dokumen-dokumen
. Dokumen Penting 
a. Dokumen-dokumen pengangkutan.
1) Bill of Lading
2) Air Waybill
3) Railway Consignment Note

b. Invoice (Faktur)
1) Proforma Invoice
2) Commercial Invoice
3) Consuler Invoice

c. Dokumen Asuransi
1) Insurance Police
2) Insurance Certificate
3) Cover Note

2. Dokumen Tambahan : 26
a. Packing List
b. Certificate of Origin
c. Certificate of Inspection
d. Certificate of Quality
e. Manufacturer’s Quality Certificate
f. Certificate of Analysis
g. Weight Certificate (Weight Note / List)
h. Measurement List
i. Sanitary, Health dan Veterinary Certificate
j. Draft / Bill of Exchange (Wesel)
k. Dokumen lain-lain.




Sumber:

Pengertian marketing mix



Manajemen Pemasaran Marketing Mix
By : Dimas Ferdiansyah
Pengertian marketing Mix yang akan saya bahas dalam artikel ini berdasarkan apa yang saya pahami di bangku kuliah dalam pelajaran manajemen pemasaran, kita terkadang sering mendengar, sering membaca dan bahkan pempelajarinya namun karena manusia tempatnya salah dan lupa akhirnya apa yang telah terjadi kerap sekali dilupakan atau terlupakan tanpa sengaja karena sibuk dengan hal lain, itulah sebabnya saya tulis artikel ini bertujuan untuk membantu yang membutuhkannya agar kembali mengingat apa itu pengertian marketing Mix.
Pengertian marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri.
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :
Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market
Bahasa indonesianya kurang lebih : ” Marketing Mix adalah sekumpulan variable – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran
Marketing Mix sendiri di dalamnya terdapat beberapa elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7P artinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.
Apa saja unsur – unsur marketing Mix baik 4P atau 7P tersebut, berikut disebutkan :
  1. Produk
  2. Price
  3. Promotion
  4. Place
  5. Partisipant/ People
  6. Proses
  7. Physical Evidence
Marketing Mix Product :
Produk sendiri terbagi dua yaitu produk nyata bisa dilihat dan produk tidak nyata atau jasa hanya bisa dirasakan tapi tidak bisa di lihat. Dalam hal produk perlu di perhatikan kualitas, layanan, dll karena konsumen ketika membeli bukan hanya sekedar ingin tapi juga membutuhkan dan harus kita perhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang kita tawarkan.
Marketing Mix Price :
Strategi dalam menentukan harga yang kita tawarkan kepada konsumen , karena harga juga penentu apakah konsumen mau membeli produk kita atau tidak.
Marketing Mix Promotion / Promosi :
Merupakan strategi dalam mengkomunikasikan informasi produk atau jasa dari penjual kepada pembeli, dalam hal ini kita harus pandai – pandai menyusun strategi promosi agar produk kita bisa dikenal oleh konsumen.
Marketing Mix Place:
Sering juga di sebut saluran distribusi, yang berarti keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai.
Marketing Mix Partisipant or People :
Partisipant atau people yang di maksud adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam startegi pemasaran produk atau jasa, misal dalam usaha restoran maka yang di maksud adalah para kasir, pelayan, dan penjual sayur dll. baik yang terlibat langsung mau pun tidak.
MarketingMix Procces :
Kegiatan marketing mix yang menunjukan bagaimana proses pelayanan yang di berikan kepada konsumen pada saat melakukan pembelian produk atau jasa yang kita tawarkan.
Marketing Mix Physical Evidence / Lingkungan Fisik :
merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik , cahaya yang terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh Belk 1974 dalam Assael 1992.
Description: Pengertian Marketing Mix
Demikian pembahasan pengertian marketing Mix dan sedikit penjelasan unsur – unsur marketing mix secara global, jika ada keslahan dan kekurangan saya persilahkan anda memberikan komentar di bawah artikel ini untuk membenarkan yang salah atau menambahkan yang kurang tentang pengertian marketing Mix ini . salam sukses.
 Sumber: http://www.lebahmaster.com/pengertian-marketing-mix/

Konsep Pemasaran



Konsep marketing
Filsafat dan Konsep pemasaran  adalah salah satu ide sederhana dalam pemasaran, dan pada saat yang sama, juga salah satu filosofi pemasaran yang paling penting. Pada intinya adalah pelanggan dan atau dia kepuasan itu. Konsep dan filosofi pemasaran menyatakan bahwa organisasi harus berusaha untuk memuaskan kebutuhan customer keinginan dan kebutuhan serta memenuhi tujuan-tujuan organisasi. Secara sederhana, “adalah pelanggan raja”.
Implikasi dari konsep pemasaran ini sangat penting bagi manajemen,. Hal ini bukan sesuatu yang mengelola departemen pemasaran juga bukan domain tunggal dari departemen pemasaran. Sebaliknya, itu adalah diadopsi oleh seluruh organisasi. Dari manajemen puncak ke tingkat terendah dan di semua departemen organisasi, ini adalah filsafat atau cara melakukan bisnis. Para pelanggan kebutuhan, keinginan, dan kepuasan harus selalu terdepan dalam setiap manajer dan karyawan ‘pikiran.-Mart Wal motto dari “kepuasan dijamin” adalah contoh dari konsep pemasaran. Apakah karyawan Wal-Mart adalah seorang akuntan atau seorang kasir, pelanggan selalu pertama.
Yang sederhana seperti filsafat berbunyi, konsep tersebut tidak sangat tua dalam evolusi pemikiran pemasaran. Namun, pada akhir suksesi filosofi bisnis yang meliputi berabad-abad. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari pemikiran yang mengarah ke konsep pemasaran, sejarah dan evolusi konsep pemasaran dan filosofi yang diperiksa pertama. Selanjutnya konsep pemasaran dan filosofi dan beberapa kesalahpahaman tentang hal itu dibahas.
EVOLUSI PEMASARAN YANG
KONSEP DAN FILOSOFI
Konsep pemasaran dan filsafat berkembang sebagai yang terakhir dari tiga filosofi utama pemasaran. Ketiga filosofi adalah produk, menjual, dan filosofi pemasaran. Meskipun filsafat masing-masing memiliki waktu tertentu saat itu sedang dominan, filosofi tidak mati dengan akhir masanya dominasi.  Bahkan, ketiga filsafat yang digunakan saat ini.
PRODUK FILOSOFI.
Filosofi produk adalah filosofi pemasaran yang dominan sebelum Revolusi Industri dan terus tahun 1920-an. Filosofi produk berpendapat bahwa organisasi mengetahui produk yang lebih baik dari siapapun atau organisasi apapun. Perusahaan tahu apa yang akan bekerja dalam merancang dan memproduksi produk dan apa yang tidak akan bekerja. Sebagai contoh, perusahaan dapat memutuskan untuk menekankan biaya rendah atau kualitas tinggi produk mereka.  Ini percaya diri dengan kemampuan mereka bukan merupakan konsep radikal, tetapi keyakinan mengarah ke konsumen yang diabaikan. Sejak organisasi memiliki pengetahuan yang besar dan keterampilan dalam membuat produk, organisasi juga menganggap ia tahu apa yang terbaik bagi konsumen.
Ini filsafat hanya mengandalkan keterampilan organisasi dan keinginan untuk produk tidak menyebabkan penjualan yang buruk. Dalam banyak era filsafat produk, organisasi mampu menjual semua produk yang mereka buat.  Keberhasilan era filsafat produk terutama karena waktu dan tingkat teknologi di mana ia dominan. Era Produk membentang baik-era pra Revolusi Industri dan banyak waktu setelah Revolusi Industri.
Periode sebelum Revolusi Industri adalah saat barang sebagian besar dibuat dengan tangan.  Produksi itu lambat dan beberapa barang yang sangat bisa diproduksi.  Namun, ada juga permintaan barang tersebut, dan produksi yang lambat tidak bisa mengisi permintaan dalam banyak kasus. Pentingnya pengelolaan kekurangan ini adalah pemasaran yang sangat kecil diperlukan.
Sebuah contoh menggambarkan efek dari kekurangan. Hari ini, toko maling di Williamsburg, Virginia, masih beroperasi menggunakan filosofi produk. The gunsmiths menghasilkan-shot senapan tunggal dengan menggunakan teknologi yang tersedia selama tahun 1700-an. Mereka hanya mampu menghasilkan sekitar empat atau lima senapan setiap tahun, dan mereka mengenakan biaya dari $ 15.000 sampai $ 20.000 untuk setiap senapan.  Namun, harga tinggi tidak menghalangi permintaan untuk senjata; keunikan mereka perintah daftar tunggu tiga sampai empat tahun Revolusi. Today’s Williamsburg Shop maling situasi adalah khas untuk organisasi operasi sebelum Industri tersebut. Sebagian besar barang pasokan pendek sehingga perusahaan bisa menjual semua yang mereka buat. Akibatnya, organisasi tidak perlu berkonsultasi dengan konsumen tentang merancang dan memproduksi produk-produk mereka.
Ketika teknik produksi massal menciptakan Revolusi Industri, volume output yang sangat meningkat. Namun peningkatan produksi barang tidak segera menghilangkan kekurangan dari era pra-industri. Produksi massal teknik baru diberikan skala ekonomi memungkinkan untuk biaya produksi yang lebih rendah dan lebih rendah harga yang sesuai untuk barang. Turunkan harga sangat memperluas pasar untuk barang, dan teknik produksi baru sedang berjuang untuk memenuhi permintaan tersebut. Situasi ini berarti bahwa filosofi produk akan bekerja sama dengan baik di lingkungan industri baru.  Konsumen tetap tidak perlu berkonsultasi bagi organisasi untuk menjual produk-produknya.
Salah satu dari banyak cerita tentang Henry Ford menggambarkan contoh klasik dari filosofi produk yang digunakan setelah Revolusi Industri. Henry Ford memelopori teknik produksi massal dalam industri otomotif. Dengan teknik, ia menawarkan mobil dengan harga yang terjangkau kepada masyarakat umum. Sebelum ini, mobil hand-made, dan hanya sangat kaya bisa membelinya. Masyarakat antusias membeli semua Model T Ford bahwa perusahaan dapat menghasilkan.  Bukti bahwa filosofi produk masih hidup dan baik di Ford Motor Company datang terkenal reaksi Ford Henry permintaan konsumen untuk pilihan warna lebih banyak. Dia dikatakan telah menjawab bahwa “Anda bisa memiliki mobil warna yang Anda inginkan selama warnanya hitam . ” Menyadari bahwa warna yang berbeda akan meningkatkan biaya produksi dan harga Model T, Henry Ford, menggunakan filosofi produk, memutuskan bahwa harga yang lebih rendah yang terbaik untuk masyarakat.
MENJUAL FILOSOFI.
Era penjualan memiliki periode terpendek dominasi dari tiga filosofi. Hal ini mulai dominan sekitar 1930 dan tinggal digunakan secara luas sampai sekitar tahun 1950. Filosofi menjual berpendapat bahwa organisasi dapat menjual produk yang dihasilkan dengan menggunakan teknik pemasaran, seperti iklan dan personal selling. Organisasi dapat menciptakan departemen pemasaran yang akan peduli dengan menjual barang, dan seluruh organisasi dapat ditinggalkan untuk berkonsentrasi pada memproduksi barang.
Alasan munculnya filsafat penjualan adalah jumlah yang pernah naik-barang yang tersedia setelah Revolusi Industri. Organisasi menjadi semakin lebih efisien dalam produksi, yang meningkatkan volume barang.  Dengan pasokan meningkat, persaingan juga mengadakan produksi.  Kedua peristiwa akhirnya mengarah pada akhir kekurangan produk dan penciptaan surplus. Hal ini karena surplus bahwa organisasi berpaling kepada penggunaan iklan dan personal selling untuk mengurangi persediaan dan menjual barang-barang mereka. Filosofi jual juga memungkinkan bagian dari organisasi untuk terus fokus pada produk, melalui filosofi produk. Selain itu, filosofi menjual berpendapat bahwa penjualan atau departemen pemasaran perusahaan bisa menjual apa pun yang dihasilkan.
Ford Motor Company juga merupakan contoh yang baik dari filsafat penjualan dan mengapa filosofi ini tidak bekerja dalam banyak hal. Ford yang dihasilkan dan dijual Model T selama bertahun-tahun.  Selama produksi, pasar mobil menarik lebih banyak kompetisi.  Tidak hanya kompetisi mulai menawarkan mobil dalam warna lain, styling kompetisi dipandang sebagai modern dan Model T menjadi dianggap sebagai kuno. Putra Henry Ford menyadari perubahan di pasar mobil dan berusaha meyakinkan ayah mereka untuk beradaptasi. Namun, Henry Ford yakin bahwa standar-nya rendah harga mobil adalah apa yang dibutuhkan masyarakat,. Akibatnya Ford beralih ke teknik-teknik pemasaran untuk menjual T. Model ini terus menjual, tetapi pangsa pasarnya mulai turun. Akhirnya, bahkan Henry Ford harus mengakui keinginan konsumen dan memperkenalkan model baru.
Filosofi menjual mengasumsikan bahwa terlatih dan termotivasi sales force-yah bisa menjual produk apapun.  Namun, banyak perusahaan mulai menyadari bahwa lebih mudah untuk menjual produk yang pelanggan inginkan, daripada menjual produk pelanggan tidak mau.  Ketika banyak perusahaan mulai menyadari fakta ini, era menjual memberi jalan ke era pemasaran konsep pemasaran dan filsafat.
FILOSOFI PEMASARAN.
Era pemasaran mulai mendominasi sekitar tahun 1950, dan terus sampai sekarang.  Konsep pemasaran mengakui bahwa perusahaan pengetahuan dan keterampilan dalam merancang produk tidak selalu memenuhi kebutuhan pelanggan.  Hal ini juga mengakui bahwa bahkan yang baik departemen penjualan tidak bisa menjual setiap produk yang tidak memenuhi kebutuhan konsumen.  Ketika pelanggan memiliki banyak pilihan, mereka akan memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
PASAR KONSEP DAN FILOSOFI
Konsep dan filosofi pemasaran menyatakan bahwa organisasi harus berusaha untuk memuaskan kebutuhan customer keinginan dan kebutuhan serta memenuhi tujuan-tujuan organisasi. Cara terbaik untuk memenuhi tujuan organisasi juga oleh pelanggan memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pemasaran’s Konsep Penekanannya adalah untuk memahami pelanggan sebelum merancang dan memproduksi produk bagi mereka.  Dengan pelanggan keinginan dan kebutuhan dimasukkan ke dalam desain dan pembuatan produk, penjualan dan tujuan keuntungan yang jauh lebih mungkin untuk dipenuhi.
Dengan kepuasan pelanggan kunci organisasi, kebutuhan untuk memahami pelanggan sangat penting. teknik riset pemasaran telah dikembangkan hanya untuk tujuan itu. organisasi yang lebih kecil mungkin tetap dekat dengan pelanggan mereka dengan hanya berbicara dengan mereka. perusahaan besar telah membentuk metode di tempat untuk tetap berhubungan dengan pelanggan mereka, baik itu panel konsumen, kelompok fokus, atau pihak-ketiga studi penelitian. Apapun metode, keinginan untuk mengetahui pelanggan sehingga organisasi dapat lebih melayani mereka dan tidak melupakan kebutuhan dan keinginan mereka.
Ide untuk menjaga dekat dengan organisasi pelanggan tampak sederhana.  Pada kenyataannya, sangat mudah untuk melupakan pelanggan kebutuhan dan keinginan. Kadang-kadang manajemen sangat terlibat dengan produk yang keinginan mereka sendiri dan ingin mulai mengambil dominasi, meskipun mereka telah mengadopsi konsep pemasaran.
Namun itu adalah mudah bagi manajer untuk melupakan konsep pemasaran dan filsafat. Sebagai contoh, bertahun-tahun lalu-sebelum ada Subway pada setiap a-sudut mahasiswa membuka sebuah toko sandwich kecil kapal selam dekat’s universitas kampusnya. Toko sub sebuah kesuksesan. Dengan menggunakan konsep pemasaran, entrepreneuer muda itu mengakui kebutuhan yang belum terpenuhi pada populasi siswa dan membuka bisnis yang memenuhi kebutuhan itu.
Sayangnya, cerita tidak berakhir pada saat ini.  Toko sub sukses sehingga ia mulai mengatasi lokasi semula setelah sekitar tiga tahun.  Toko pindah ke lokasi yang lebih besar dengan ruang parkir yang lebih, juga dekat universitas. Di toko sub baru, pelayan di tuksedo bertemu dengan siswa dan duduk mereka di meja dengan taplak meja. Selain selam tradisional, toko sekarang melayani makanan penuh dan memiliki bar.  Dalam beberapa bulan toko sub keluar dari bisnis.  Pemilik toko telah menjadi begitu terlibat dengan visi bisnis bahwa ia lupa kebutuhan pelanggan dan ingin.  Mereka tidak menginginkan restoran kelas atas-ada restoran lain di daerah yang memenuhi kebutuhan itu, mereka hanya ingin sandwich sub cepat. Dengan kehilangan mata pelanggan keinginan dan kebutuhan, pemilik toko sub kehilangan bisnis yang sukses.
KEBUTUHAN PELANGGAN SAAT BERTEMU
TUJUAN ORGANISASI
Kadang-kadang dalam semangat untuk memenuhi pelanggan keinginan dan kebutuhan, konsep pemasaran ditafsirkan berarti bahwa pelanggan selalu benar. Namun, konsep pemasaran juga menyatakan bahwa penting untuk mencapai tujuan organisasi serta memuaskan pelanggan dan kebutuhan. Memuaskan kebutuhan pelanggan dan tujuan organisasi mungkin melibatkan konflik yang kadang-kadang tidak dapat diselesaikan. Organisasi yang mengadopsi konsep pemasaran akan melakukan segala daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga harus membuat keuntungan.  Kadang-kadang keinginan pelanggan mungkin termasuk harga yang rendah atau fitur yang tidak dicapai bagi kepentingan organisasi jika itu adalah untuk membuat keuntungan. Akibatnya, organisasi harus berharap untuk kompromi antara apa yang konsumen inginkan dan apa yang praktis untuk bisnis untuk memberikan.
KRITIK ATAS KONSEP PEMASARAN
Ditafsirkan secara harfiah, konsep pemasaran hanya pendukung konsumen menemukan keinginan dan kebutuhan dan memuaskan mereka.  Kritik menyatakan bahwa konsumen mungkin tidak menyadari semua keinginan dan kebutuhan.  Pada tahun 1950, adalah konsumen menyadari kebutuhan untuk memasak makanan mereka dengan mengirimkan gelombang mikro melalui makanan mereka? Pada tahun 1960, adalah konsumen menyadari kebutuhan untuk memiliki komputer pribadi di rumah mereka? Para kritikus berpendapat bahwa konsep pemasaran yang konsentrasi pada konsumen menahan keinginan dan kebutuhan inovasi.  Organisasi akan tidak lagi berkonsentrasi pada penelitian dan pengembangan dengan harapan bahwa satu produk dalam sepuluh mungkin bertemu dengan penerimaan konsumen, dan akan cenderung datang dengan produk-produk inovatif seperti microwave dan komputer pribadi.
Para pendukung konsep pemasaran telah berpendapat bahwa hal itu tidak menahan inovasi dan bahwa ia mengakui bahwa konsumen tidak dapat memahami setiap produk yang mereka inginkan atau butuhkan. Namun, perlu didefinisikan dalam arti yang sangat luas.  Dalam microwave dan contoh-contoh komputer pribadi, kebutuhan itu bukan untuk produk tertentu, tetapi ada kebutuhan untuk memasak makanan lebih cepat dan kebutuhan untuk menulis dan menghitung. Microwave dan komputer pribadi puas kebutuhan tersebut meskipun konsumen tidak pernah membayangkan produk ini. Konsep pemasaran tidak melumpuhkan kreativitas dan inovasi. Ini berusaha untuk mendorong kreativitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Konsep pemasaran adalah pendatang baru relatif sebagai filosofi dalam berbisnis.  Namun, evolusinya dimulai sebelum Revolusi Industri. Dengan berjalannya waktu, pelanggan dan kebutuhan bisnis juga berkembang. Dan filosofi penjualan produk  akhirnya berkembang menjadi konsep pemasaran dan filsafat. Saat ini, konsep dan filosofi berdiri pemasaran sebagai rumus untuk melakukan bisnis dan banyak yang percaya itu adalah resep untuk sukses.  Ini bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan membimbing organisasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan ingin sekaligus memenuhi tujuan-tujuan organisasi.
https://adypato.wordpress.com/2010/09/27/filosofi-dan-konsep-pemasaran/